Kegitan Supervisi Kepala Madrasah
December 17, 2019
Kegiatan
Supervisi merupakan salah satu bagian dari manajemen personal pendidikan. Supervisi di sekolah sering juga disebut pembinaan guru (Soewono: 1991). Kegiatan supervisi pada prinsipnya merupakan kegiatan membantu dan melayani guru agar diperoleh guru yang lebih bermutu yang selanjutnya diharapkan terbentuk situasi proses belajar mengajar yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Wiles, 1983: 107).
Menurut Surachmad (1983: 179) dimensi supervisi dalam pendidikan meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, kepribadian, kesejahteraan guru, pelayanan kepegawaian, dan jenjang karir. Nergery (1991: 11) juga menyatakan bahwa supervisi meliputi pembinaan kinerja, kepribadian, dan profesional, sehingga membawa guru kepada sikap terbuka, terampil, jiwanya menyatu dengan tugas sebagai pendidik. Sedangkan menurut Gaffar (1987: 158-159) supervisi merupakan suatu keharusan untuk mengatasi permasalahan tugas di lapangan. Supervisi menekankan kepada pertumbuhan profesional dengan inti keahlian teknis serta perlu ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional.
Berkaitan dengan materi pembinaan tersebut, Oliva (1987: 18) menegaskan bahwa pondasi supervisi pendidikan adalah teknologi pembelajaran, teori kurikulum, interaksi kelompok, konseling, sosiologi, disiplin ilmu, evaluasi, manajemen, teori belajar, sejarah pendidikan, teori komunikasi, teori kepribadian, dan filsafat pendidikan. Di samping itu, supervisi seharusnya merupakan program yang didesain oleh sekolah maupun organisasi pembantu dan penyelenggaraan pendidikan serta didukung oleh kegiatan yang diadakan oleh pihak guru. Menurut Orlosky (1984: 53) supervisi merupakan proses yang didesain oleh sekolah untuk memajukan kualitas serta kuantitas anggota staf yang diperlukan untuk memecahkan masalah, demi tercapainya tujuan sekolah. Supervisi hendaknya dilaksanakan melalui beberapa langkah, terus menerus, berkesinambungan, dan pihak pembina tanpa mengenal bosan.
Pembelajaran di Luar Kelas
October 25, 2019
Kegiatan
Dengan maksud agara pembelajaran disukai oleh peserta didik dan menghasilkan tujuan yang diharapkan, karena pembelajaran tidak dipaksakan atau peserta didik merasa terpaksa.
Sebenarnya pembelajaran di luar kelas adalah aktifitas belajar dan bermain yang berpotensi menumbuhkan karakter anak yang kuat.
Pembelajaran di luar kelas menggunakan beberapa metode seperti, penugasan, tanya jawab, dan belajar sambil melakukan atau mempraktekkan situasi belajar sambil bermain .
![]() |
| Kepala MI Jidris Assalam memberikan materi sambil mempraktekan |
Selain itu guru juga mampu menciptakan eksplorasi, menjadikan belajar seperti bermain, karena ruangnya berdekatan dengan alam sekitar, maka memungkinkan terciptanya eksplorasi di alam dengan inspirasi keadaan luar kelas.
Pembelajaran di luar kelas adalah pembelajaran konkrit, peserta didik dihadapkan dengan benda-benda dan lingkungan nyata, tidak teoritis seperti menghadapi buku pelajaran, disini peserta didik dapat juga menemukan atau bahkan membuat bentuk benda-benda yang secara teori terdapat pada buku-buku pelajara yang dipelajari peserta di dalam kelas.
Selain itu dengan pembelajaran di luar kelas diharapkan peserta didik menjadi sehat karena melibatkan aktifitas fisik. Juga, mereka menjadi kreatif karena di luar kelas itu dituntut untuk mengerjakan sesuatu.
Pada mempelajaran di luar kelas kali ini, peserta didik dapat berkesempatan melihat dan merasakan juga mengetahui dampak dari apa yang dinamakan dengan musim kemarau yang sudah dijelaskan oleh para guru di dalam kelas.
Meskipun memerlukan perhatian ekstra dari guru pada saat pembelajaran dan gurupun juga akan ekstra energi, namun guru akan merasa puas hati dan puas badan. Puas hati karena mengadakan pembelajaran kongkrit. Puas badan karena secara fisik bergerak semua, mengeluarkan keringat, membakar lemak.
Selasai melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas, para peserta didik dipersilahkan untuk membuka bekal makanan yang mereka bawa. Namapak para peserta didik menikmati makanan mereka.
Kegiatan makan bersama ini diharapkan memberikan dampak yang positif bagi anak-anak, karena makan bersama ternyata menjadi masa yang paling efektif bagi mereka untuk membangun kemampuan inter-personal.
Setelah seluruh materi telah disampaikan dan kegiatan pembelajarn di luar kelas selesai, selanjutnya para peserta didik diajak untuk berdo'a bersama meminta Pertolongan Allah swt. agar segera menurunkan hujan yang mebawa keberkahan.




















