Pembelajaran Terpadu

Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan output. Input merupakan masukan, dalam pendidikan, input adalah para siswa yang akan diberikan ‘perlakuan’ dalam proses pendidikan berupa proses pembelajaran, sehingga menghasilkan suatu output yang berarti hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran yang ada dalam diri siswa tersebut.


Proses pembelajaran sangat penting keberadaannya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya. Proses pembelajaran merupakan suatu hubungan interaksi antara siswa, guru, dan lingkungannya. Hubungan itu hendaknya kreatif, kritis, interaktif yang memberikan arah untuk tumbuh kreatifitas, berpikir kritis, dan percaya diri.

Keterpaduan dalam konsep pembelajaran terpadu tidak sekadar memadukan isi beberapa mata pelajaran, tetapi lebih luas lagi yaitu memadukan berbagai jenis keterampilan, sikap, atau kemampuan kemampuan lain sehingga pembelajaran lebih bermakna.


Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari.


Sejalan dengan berbagai teori yang banyak dikemukakan oleh para pakar dan ahli tentang pendidikan terpadu, MI Jidris Assalam dalam berbagai proses pembelajaran selalau memperhatikan hal-hal yang dianggap penting untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebehasil suatu proses pendidikan atau proses pebelajaran peserta didik.


Sebagai Pendidik, kami menyadari betul bahawa kemampuan otak seorang anak yang berada pada rentang usia 10-12 tahun, masih berada pada masa keemasan atau Golden Age. Pada masa ini, terjadi perkembangan Intellectual Quotient (IQ ), Emotional Quotient ( EQ ) dan Spiritual Quotient ( SQ ), namun ketika anak hanya diisi dan diisi teori saja, tanpa adanya keterlibatan secara langsung, tentu anak akan kesulitan untuk mengingat kembali materi yang pernah disampaikan sebelumnya. Namun, ketika anak dilibatkan secara langsung sesuai dengan pengalaman belajarnya, anak akan langsung dapat memahami dan menyerap materi yang disampaikan dan anak akan tumbuh dengan baik. 

Pada kesempatan pembalajaran terpadu kali ini, MI Jidris Assalam juga mengajak peserta didik untuk mengunjungi pasar tradisional yang letaknya tidak jauh dari lokasi Madrasah MI Jidris Assalam.

Kegiatan kunjungan ke pasar tradisional ini bertujuan agar peserta didik mengetahui kondisi pasar tradisional hari ini. Terelbih saat ini anak-anak seusia mereka sudah cukup jarang mengetahui kondisi dan interaksi sosial yang ada dipasar tradisional. 

Selain itu kami juga ingin mengajarakan anak bertransaksi. Memberikan pemahaman pada anak akan makna uang. Tawar menawar barang dagangan, hukum dasar ekonomi permintaan dan penawaran, serta logika bisnis dengan mudah diajarkan pada anak anak di pasar. saat berinteraksi dengan pedagang.


Diakhir pembelajaran, pesesrta didik diajak makan bersama, dengan harapan dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan rasa kekeluargaan, tidak hanya itu kami meyakini dalam proses makan bersama ini dapat menimbulkan hal-hal positif lainnya seperti mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan, belajar menghargai, berbagi dan bersyukur.